Sering kali kita rindu menikmati waktu hanya untuk kita sendiri walaupun hanya beberapa menit. Mengapa tidak kita ciptakan sudut duduk, hanya untuk kita, di ruangan paling pribadi, kamar tidur.
Tidak perlu menyediakan lahan yang luas. Tidak pula memerlukan banyak perabot. Cukup sebuah lounger alias kursi malas, atau single sofa yang dilengkapi penyangga kaki.
Tidak perlu menyediakan lahan yang luas. Tidak pula memerlukan banyak perabot. Cukup sebuah lounger alias kursi malas, atau single sofa yang dilengkapi penyangga kaki. Tempatkan di salah satu sudut kamar tidur, lebih asyik dekat jendela. Buat mereka yang gemar membaca, jangan lupa tempatkan standing lamp yang bisa memberi cahaya tambahan saat membaca.
Senang mendengarkan musik? Bukan berarti Anda harus menempatkan perangkat audio di sini. Teknologi sekarang memungkinkan Anda bisa mendengarkan musik lewat earphone; menggunakan mp3 player, jadi lebih irit tempat. Ya, hanya dengan satu buah tempat duduk saja, Anda sudah bisa menikmati waktu-waktu santai hanya untuk Anda sendiri.
Setelah pulang beraktivitas, selepas membersihkan diri, habiskan beberapa menit saja di sudut ini. Membaca buku, majalah, atau sekadar mendengarkan musik, sebelum Anda beranjak ke peraduan untuk tidur. Cara ini membantu merilekskan tubuh dan pikiran sehingga esok pagi saat bangun tidur, pikiran dan tubuh lebih segar.


Cahaya dari matahari dan tanaman di dalam ruangan pada siang hari bisa menjadi ‘penghubung’ kita dengan dunia luar. Cahaya matahari mengandung spektrum cahaya/kandungan gelombang cahaya polikromatik yang lengkap untuk memberikan manfaat penerangan ruang kerja.
Cahaya yang dimanfaatkan adalah cahaya matahari tidak langsung, yang berasal dari pantulan langit atau dinding rumah. Cahaya langsung yang menimpa area kerja dan badan tidak nyaman untuk digunakan.
Dalam kondisi dan intensitas tertentu, gelombang ultraviolet dar cahaya matahari bisa mematikan bakteri anaerob, yang hidup pada elemen bangunan dan ruangan. Hal ini mengurangi risiko kita terham penyakit yang menyerang saluran pernapasan.


Hutan mini bisa diciptakan di pekarangan depan hunian. Penataan tanamannya mesti dibuat rapi dan dijaga pertumbuhannya. Hal ini supaya hutan kecil ini tak terlihat seperti semak belukar.
Pekarangan rumah Tunggul Pangaribuan berukuran 5mx7m. Tak ada pagar antara pekarangan ini dengan jalan perumahan. Tanaman ditata sedikit berliku dan mengikuti bentuk luar bangunan.
Sebagian besar lahan pekarangan ini ditutup rumput manila. Sisi dalamnya yang berada di depan fasad, ditanami pepohonan dengan permainan gradasi tinggi dan warna. Permainan gradasi tinggi rendah tanaman dimaksudkan untuk menciptakan nilai keindahan.
Bagian depan area tanaman, ditanami dengan jenis tanaman rendah, seperti lili paris. Bagian di belakangnya ditanami jenis perdu serta cemara udang. Bagian lebih ke belakang, terlihat tanduk rusa (Platycerium) dan paku-pakuan yang ditumpangkan pada batang pohon palem ekor tupai (Wodyetia bifurcate).
Keberadaan tanduk rusa dan paku-pakuan, yang umumnya banyak terlihat di dalam hutan tropis, memberi kesan suasana hutan yang asri. Walau hanya ditumpangkan pada tiga batang pohon palem ekor tupai, namun efek visual yang ditimbulkan memberi suasana asri yang kuat.
Tak hanya tanaman, taman ini juga memanfaatkan bebatuan sebagai percantikan. Tepi taman dibatasi dengan batu-batu koral yang disusun rapi membentuk lengkung seirama posisi tumbuh tanaman. Batu-batuan itu, pada sisi luarnya berbatasan lagi dengan rumput manila.
Di tengah-tengah hamparan rumput, ada stepping stone dari batu candi yang disusun dua-dua. Dengan begitu, tak hanya taman yang asri, keberadaan hutan mini ini juga membuat rumah menjadi semakin memikat.
sumber:kompas.com


Search Engine Submission - AddMe